Jumat, 26 Oktober 2012

Surga tersembunyi di teluk kiluan, lampung

Teluk kiluan bisa dikatakan Surga Yang Tersembunyi, kita bisa Berpetualang Bersama Lumba – Lumba (Dolphin) disana..
  • Letak geografis : (103’40’ BT till 105’50’ BT and 03’45’ LS till 06’45’)
  • Lokasi Teluk : Pekon (Desa) Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan,
  • Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung
  • Koordinat GPS : S5.749252 E105.192740
  • Jarak tempuh : ±80 Km dari Kota Bandar Lampung (±3-4Jam) 



Wisata alam Pulau/Teluk Kiluan di Pekon (Desa) Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, cocok bagi Wisatawan yang gemar berpetualang. Topografinya yang berbukit dan berlembah menarik untuk dijelajahi. Perjalanan menuju Teluk Kiluan sudah merupakan tantangan tersendiri bagi Wisatawan. Jalan darat di Pesisir Barat Sumatera itu belum terlalu mulus sehingga perlu keterampilan dalam mengemudikan Kendaraan Bermotor untuk melewatinya.

Pantai di Teluk Kiluan yang cocok untuk dijadikan "Getaway Destination". Di Pantai terdapat Gubuk atau Rumah Panggung yang cukup layak dijadikan tempat menginap para Pelancong.
 
Sejarah Teluk Kiluan
 
Mengenai sejarah atau asal-usul kiluan. Sebetulnya banyak legenda yang bercerita tentang Kiluan, tapi ada satu legenda yang sampai sekarang masih beredar dan dipercaya oleh Masyarakat sekitar. Legenda berawal saat era mulai runtuhnya Kerajaan Majapahit dan Islam masuk Indonesia. Di kawasan yang awalnya Umbul atau perlambangan masyarakat Pekon Bawang, dikenal seorang pendatang yang sangat tinggi kesaktiannya. Dia bernama Raden Mas Arya yang berasal dari daerah Banten atau Malaka.

Konon, kumpulan Lumba-Lumba di Teluk Kiluan adalah yang terbesar di Asia. Bahkan, di Dunia. Wisatawan yang berminat menyaksikan dari dekat Lumba-Lumba di Habitat aslinya bisa menyewa Perahu Katir. Jika beruntung, Wisatawan juga bisa menyaksikan Penyu Hijau, yang di waktu-waktu naik ke permukaan Laut. Belum puas menikmati alam pemandangan di Teluk Kiluan, pengunjung bisa menginap di sana. Hanya, kondisi penginapan memang belum terlalu bagus.
 
 
Di Pulau ini anda dapat melihat kumpulan Lumba-Lumba yang jumlahnya ratusan ekor. Setidaknya ada dua jenis Lumba-Lumba di perairan ini, spesies pertama adalah Lumba-Lumba Hidung Botol (Tursiops Truncatus) dengan badan yang lebih besar dan pemalu. Spesies yang kedua adalah Lumba-Lumba Paruh Panjang (Stenella Longirostris) yang bertubuh lebih kecil dan senang melompat.

Selain itu Anda juga bisa keliling Pulau dengan Perahu Katir sambil menikmati pemandangan yang indah. Sore hari, Anda bisa melihat primata berbulu hitam dan bersuara nyaring saling bersahutan. Ya, siamang (symphalangus syndactylus) dan Simpai (Presbythis Melalops) serta Kukang (Nycticebus Coucang). kerap sekali terlihat meloncat dari satu pohon ke pohon lain. kicauan burung pun terdengar hampir di setiap pagi dan sore yang mampu menyejukkan pikiran. Jika beruntung, Wisatawan juga bisa menyaksikan Penyu Hijau (Chelonia Mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate).

Belum lagi jika Anda ke Kiluan pada saat Bulan Purnama. Keindahan sang purnama bakal menimbulkan rasa takjub kepada Sang Maha Pencipta. Cahaya Bulan jatuh di atas permukaan air Laut hingga membuat terang benderang. Keindahan alam ini bakal menjadi kenangan yang tak mudah dilupakan begitu saja.
 
Salah satu keistimewaan Teluk Kiluan adalah atraksi lumba-lumba di laut lepas. Pengunjung bisa menikmati keindahan tarian lumba-lumba dengan naik perahu ke arah Samudera. Ada dua jenis lumba-lumba di perairan ini.

Spesies pertama adalah lumba-lumba hidung botol (Tursiops Truncatus) dengan badan lebih besar, berwarna abu-abu, dan pemalu. Spesies kedua adalah lumba-lumba paruh panjang (Stenella Longirostris) dengan tubuh lebih kecil dan senang melompat.
 
 
 

Daerah ini juga terkenal dengan keindahan alam dan surga bagi para pemancing handal. Setiap tahun diadakan lomba memancing di Teluk Kiluan yang diikuti oleh master-master pemancing seluruh Indonesia.



 
 
 

Taman Nasional Way Kambas

Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.
Jenis tumbuhan di taman nasional tersebut antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).
Taman Nasional Way Kambas memiliki 50 jenis mamalia diantaranya badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung diantaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster); berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.




Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (9 km dari pintu gerbang Plang Ijo) dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya.

Pusat latihan gajah ini didirikan pada tahun 1985. Sampai saat ini telah berhasil mendidik dan menjinakan gajah sekitar 290 ekor.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Pusat Latihan Gajah Karangsari. Atraksi gajah. Way Kambas. Untuk kegiatan berkemah.Way Kanan. Penelitian dan penangkaran badak sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti.Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas. Menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), padang rumput dan hutan mangrove.
Atraksi budaya di luar taman nasional:Festival Krakatau pada bulan Juli di Bandar Lampung.
Musim kunjungan terbaik: bulan Juli s/d September setiap tahunnya.


Bendungan Air Batu Tegi - Tanggamus

Bendungan Batu Tegi, ini adalah kunjunganku sekitar dua tahun yang lalu. Dulu sebenarnya Justify Fullkedatanganku ke Bendungan Batu Tegi ini bukan untuk berwisata atau rekreasi, tapi karena obsesiku ingin mempunyai sebuah kebun dan katanya ada orang yang akan menjual kebunnya maka aku mencoba melihatnya siapa tahu cocok, eh akhirnya kebun ngak ku dapat hanya sepenggal cerita dan kenangan pernah kesana yang mungkin bisa ku bagi.

Bendungan Batu Tegi diresmikan oleh Prisiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 8 Maret 2004, wah sekitar empat tahun yang lalu dan pengerjaannya memakan wak tu sekitar delapan tahun. Bendungan itu memang besar konon terbesar di Asia Tenggara aku sih percaya aja, karena seperti yang aku lihat bendungan itu memang cukup besar yaitu menyatukan dua bukit yang cukup tinggi dan air yang menggenang menengelamkan bukit-bukit kecil yang terletak di sebelah hulu bendungan. Diatas bendungan adalah jalan beraspal yang cukup lebar sekitar 10 m lengkap dengan trotoar, pot bunga, lampu jalan dan pagar pembatas.

Pada saat itu saya bertemu salah satu penjaga piket yang sedang bertugas, saya sempat bertanya tentang monumen daftar nama korban kecelakaan pada saat pembangunan bendungan itu. Total jumlah nama korban yang terukir dimonumen itu ada 13 orang. Ke tiga belas korban itu tewas saat mengerjakan sebuah terowongan pembuangan air yang sangat besar berdiameter puluhan meter dan panjangnya ratusan meter kebawah, mereka terimpa alat pengecor semen seberat puluhan ton, kata penjaga bendungan itu. Aku ngeri mendengarnya apa lagi kalau melihat langsung terowongan itu, seperti ada daya magisnya yang menyerap.

Dibalik kisah seram proses pembangunannya, bendungan batu tegi merupakan salah satu tempat wisata yang menawarkan pemandangan yang indah, wilayah area bendungan sangat luas luar biasa. Sejak masuk di gerbang dekat jalan utama sampai ke area bendungan banyak pemandangan yang dapat dinikmati. Ketika kita berada dia atas bendungan dan melihat ke bagian hulu ( atas ) kita serasa melihat lautan yang luas, dan ketika kita melihat kebawah kita dapat melihat tangga, kantor dan mesin pembangkit listrik begitu kecilnya.

Dokumentasi
 






 

Menara Siger, Si Cantik Dari Lampung

Apa yang Anda pikirkan bila mendengar kata Lampung disebutkan? Sebagian besar mungkin akan menjawab gajah dan Way Kambas. Sebagian yang lain mungkin akan menjawab provinsi itu merupakan tuan rumah Gunung Krakatau yang terkenal itu. Tapi Lampung ternyata tak hanya terkenal dengan dua objek tujuan wisata itu saja karena masih ada yang lain lagi dari provinsi ini yaitu si cantik Menara Siger.

Mungkin tak banyak yang sudah mendengar tentang Menara Siger yang terletak di Lampung, namun ternyata lansekap khas setempat itu sudah mulai menarik banyak perhatian wisatawan domestik dan mancanegara.
Bila melihat bentuk menara ini, Anda akan merasa bentuk bangunan tersebut sangat unik dan tak lazim ditemui. Pasalnya Menara Siger yang diresmikan pada 1 Mei 2008 oleh Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P ini memang dibangun mengikuti bentuk mahkota pengantin wanita adat khas Lampung.

Menara siger ini akan dikelola badan pengelola menara siger dan rutin menampilkan berbagai jenis kegiatan dan pertunjukkan kesenian. Pada hari Jumat misalnya digelar Istoqosah oleh alim ulama, sedangkan di malam Minggu ditampilkan seni budaya yang menarik perhatian dari Jawa, Batak, Lampung, Sunda dan Banten.
Bangunan menara ini dirancang oleh arsitek terkenal Ir. Ansori Djausal di tahun 2005 di atas bukit di Bakauheni. Bersama Pemerintah Provinsi Lampung ia berdiskusi dan menjatuhkan pilihan untuk membangun sebuah lansekap yang kental dengan ciri khas Lampung, yaitu mahkota Siger.

“Bentuk menara ini sangat kompleks dan tidak mudah saat pertama kali didirikan pada awalnya. Tapi setelah menara ini diselesaikan dan diresmikan dua tahun lalu, kami optimis menara ini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Lampung,” katanya saat ditemui matanews.com di Menara Siger, Lampung pada akhir pekan.
Ansori mengatakan bahwa pemerintah Lampung menaruh harapan besar pada menara ini sehingga akan terus dikembangkan dengan memperhatikan beberapa aspek yang penting bagi wisatawan yang datang berkunjung. Ansori optimis beberapa tahun ke depan Menara Siger akan menjadi objek wisata kelas internasional yang mampu menyedot pengunjung.(*mar/z)
sumber : http://menarasigerlampung.blogspot.com     
Menara Siger, Si Cantik dari Lampung
Apa yang Anda pikirkan bila mendengar kata Lampung disebutkan? Sebagian besar mungkin akan menjawab gajah dan Way Kambas. Sebagian yang lain mungkin akan menjawab provinsi itu merupakan tuan rumah Gunung Krakatau yang terkenal itu. Tapi Lampung ternyata tak hanya terkenal dengan dua objek tujuan wisata itu saja karena masih ada yang lain lagi dari provinsi ini yaitu si cantik Menara Siger.

Mungkin tak banyak yang sudah mendengar tentang Menara Siger yang terletak di Lampung, namun ternyata lansekap khas setempat itu sudah mulai menarik banyak perhatian wisatawan domestik dan mancanegara.
Bila melihat bentuk menara ini, Anda akan merasa bentuk bangunan tersebut sangat unik dan tak lazim ditemui. Pasalnya Menara Siger yang diresmikan pada 1 Mei 2008 oleh Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P ini memang dibangun mengikuti bentuk mahkota pengantin wanita adat khas Lampung.

Menara siger ini akan dikelola badan pengelola menara siger dan rutin menampilkan berbagai jenis kegiatan dan pertunjukkan kesenian. Pada hari Jumat misalnya digelar Istoqosah oleh alim ulama, sedangkan di malam Minggu ditampilkan seni budaya yang menarik perhatian dari Jawa, Batak, Lampung, Sunda dan Banten.
Bangunan menara ini dirancang oleh arsitek terkenal Ir. Ansori Djausal di tahun 2005 di atas bukit di Bakauheni. Bersama Pemerintah Provinsi Lampung ia berdiskusi dan menjatuhkan pilihan untuk membangun sebuah lansekap yang kental dengan ciri khas Lampung, yaitu mahkota Siger.

“Bentuk menara ini sangat kompleks dan tidak mudah saat pertama kali didirikan pada awalnya. Tapi setelah menara ini diselesaikan dan diresmikan dua tahun lalu, kami optimis menara ini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Lampung,” katanya saat ditemui matanews.com di Menara Siger, Lampung pada akhir pekan.
Ansori mengatakan bahwa pemerintah Lampung menaruh harapan besar pada menara ini sehingga akan terus dikembangkan dengan memperhatikan beberapa aspek yang penting bagi wisatawan yang datang berkunjung. Ansori optimis beberapa tahun ke depan Menara Siger akan menjadi objek wisata kelas internasional yang mampu menyedot pengunjung.(*mar/z)
sumber : http://menarasigerlampung.blogspot.com   

Indahnya Selat Sunda dari Menara Siger 

Hal lainnya yang tidak kalah menarik, di menara yang diresmikan Gubernur Lampung Sjahchroedin ZP ini tercantum pula informasi penanda titik nol dan jarak-jarak ke wilayah lain, baik di Sumatera maupun Jawa. Dari tempat ini, misalnya, kita bisa tahu bahwa jarak Bakauheni ke Banda Aceh mencapai 2.652 kilometer.

Dari papan informasi di Lantai II di menara ini pula kita tahu bahwa jarak Bakauheni-Jakarta sebetulnya tidak terlalu jauh, hanya 117 km. Jarak ini tidak lebih jauh dari Jakarta Bandung.
Untuk bisa masuk ke kawasan Menara Siger, pengunjung dikenai biaya tidak resmi Rp 5.000 per motor atau Rp 10.000 untuk mobil. Untuk bisa lebih masuk ke dalam bangunan, para pengunjung dikenai lagi biaya Rp 1.000 per orang. Menara ini dilengkapi pula dengan sejumlah informasi tentang wisata di Lampung.

Dari menara yang berketinggian 110 meter di atas permukaan laut inilah kita bisa melihat pemandangan pesisir Merak, Banten. Pasalnya, jarak Merak-Bakauheni hanya 27 km. Namun, baik Merak maupun Pulau Jawa hanya bisa terlihat jika cuaca sedang cerah.